Segelas air jeruk hangat sudah dihabiskan, yang tersisa hanya ha-ha-hi-hi di antara kami yang masih melindungi diri dari hujan. Kantin sekolah sepi karena saat ini seluruh siswa sedang belajar di kelas masing-masing. Aku tidak membolos, ini sudah bukan waktuku sekolah di sini lagi. Jatahku tiga tahun yang lalu.
nostalgia
Menampar Angin
Angin membelai rambutku mesra. Dengan napas memburu mengecupku, menggoda. Angin sampaikan kata cinta, yang dirindukan gendang telinga. Tapi angin hanyalah angin, bukan seseorang yang dipuja
Satu dua tiga memori
Berlompatan kesana kemari
…
…
Kenangan menghentak
Logika berontak
Angin hanyalah angin, anginku
Seseorang yang dipuja diterbangkan angin yang lain